Gambar ini menunjukkan salah satu langkah pemodelan molekul yang menggambarkan interaksi suatu senyawa (umumnya obat) dengan reseptornya, yang dikenal dengan pendekatan molecular docking. Molecular Docking yang tergambar tersebut adalah bagian dari studi tentang Design of HIV-1 Protease Inhibitor. Saya tidak sedang menjelaskan bagaimana “rumitnya” memodelkan fenomena tersebut, tetapi ingin mengambil suatu pembelajaran dari keteraturan sunnatullah (hukum Allah), bahkan dalam mengatur gerak dan “taat”nya suatu senyawa kimia dalam berinteraksi dengan senyawa lain. Untuk itulah judul posting kali ini adalah “Berawal dari Keterikatan”.
Interaksi suatu senyawa dengan reseptornya ditentukan oleh GAYA ANTAR MOLEKUL yang dapat terbentuk antara keduanya (ikatan hidrogen, van der Walls, elektrostatik, dipol dll). Gaya antar molekul dapat berupa GAYA TARIK dan GAYA TOLAK. Kedua gaya tersebut yang mengatur KETERIKATAN antar senyawa sedemikian hingga keduanya dapat melakukan interaksi optimal, bagaikan kapal yang berlabuh (docking) di dermaganya.
Keterikatan itulah kiranya yang dapat memberikan gambaran tentang interaksi satu orang dengan orang lain. Hanya dengan kesesuaian gaya interaksi antar person inilah yang memungkinkan suatu hubungan dapat terjalin dengan baik. Tidak hanya dalam hubungan antara dua insan yang sedang jatuh cinta, tetapi dapat berlaku umum untuk segala kepentingan dan maksud untuk membentuk kolaborasi.
Masing-masing orang harus menyumbangkan energi dan miliknya untuk membentuk ikatan yang kuat, masing-masing harus memberikan sebagian miliknya untuk dimiliki bersama, saling berbagi untuk mewujudkan ikatan yang dicitakan. Ini bukan sebuah pengorbanan, tetapi sebuah persembahan untuk membentuk keterikatan antara dua personal yang berkomitmen membentuk sebuah hubungan yang harmonis.
Apapun yang kita pelajari, apapun bidang kajian kita, sesederhana seperti apapun pekerjaan kita, kalau kita menyisakan waktu untuk merenungkan sebuah kejadian, pasti akan didapatkan filosofi sebuah kehidupan yang serba teratur, itulah Kuasa Allah Yang Maha Pencipta, selalu menciptakan sesuatu tanpa sia-sia.